Hello again and again, world

Setelah sekian lama blog ini vacuum, yang entah sudah berapa kali terjadi, saya akhirnya memutuskan untuk kembali menulis. Mungkin sudah tidak banyak lagi yang membaca blog.

Dengan kemajuan teknologi dan peningkatan infrastruktur internet di dunia, trend saat ini bergeser ke audio visual. Banyak selebgram and youtuber bermunculan. Podcast naik daun.

Sudah tau seperti itu, kok saya gak mau ikutan bikin podcast atau video Youtube? Saya pemalu :p

Kita anggap saja saya termasuk konservatif. Bukan kuno lho. Selain itu saya juga yakin, di tengah dunia online yang semakin bising dan penuh konten gak jelas, blog tetap akan bertahan. Membaca (baik itu buku ataupun blog) tetap akan menjadi salah satu ‘pelarian’ dari kebisingan yang terjadi di media sosial.

Lalu mengapa saya memutuskan kembali menulis? Banyak hal terjadi, terutama sejak terakhir kali artikel disini terbit. Perjalanan hidup yang naik-turun dengan berbagai macam rasa, tentu akan menjadi kenangan indah saat dibaca kembali beberapa tahun kemudian.

Dan mungkin bisa berguna dan menginspirasi buat orang lain dan saya juga, seperti seri cerita saya saat bermukim di Jepang. Saya sangat bangga dengan teman-teman yang pernah atau rutin membaca blog tersebut. Banyak yang berhasil menggapai impian pindah atau bermukim di luar negeri.

Kembali lagi soal menulis, katanya menulis juga bagus untuk terapi. Banyak hal saat ini tersimpan dan berputar di dalam otak. Saya termasuk introvert, selalu menyimpan dan memproses pemikiran sendiri. Jadi terasa penuh dan banyak hal yang sering terlupakan, yang seharusnya harus diingat. Ibarat ponsel, memori nya penuh. Bukan tua lho :p

Selain itu, semakin bertambah usia sepertinya tanggungjawab dan tuntutan semakin banyak dan besar. Ritme yang dijalani menjadi semakin cepat. Jadi menulis bisa menjadi metode relaksasi.

Adapun yang akan saya tuangkan disini akan beragam topiknya. Kehidupan sehari-hari, review apapun yang bisa saya review, dan lain-lain.

Harap dimaklumi ya jika tata bahasa masih kaku, tidak runut, dan lainnya. Perlu pemanasan lebih banyak.

Mari kita nikmati menulis dan membaca kembali!

Also read...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *